TjMRlr4CceqlrtkB0Ce0BnkM2b5IZCPJzobEJ1si
Bookmark

Perjalanan di Tiga Desa Wisata Banten: Carita, Cikolet, dan Ekraf Tanjung Lesung

Banten menjadi salah satu daerah yang saat ini sedang naik daun dalam membangun desa wisata

Ada masa di mana rutinitas sehari-hari terasa begitu menjemukan, dan saat itulah aku merasa butuh pelarian ke tempat yang menyegarkan. Tak lama kemudian, aku memutuskan untuk menjelajahi Banten, sebuah provinsi yang dikenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya. Kali ini, aku memilih untuk mengeksplorasi tiga desa wisata yang menawan: Desa Wisata Carita, Desa Wisata Cikolet, dan Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung. Perjalanan ini bukan hanya menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga pengalaman kuliner yang menggoda selera.

Desa Wisata Carita: Menyambut Mentari di Ujung Pantai

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Desa Wisata Carita, sebuah desa yang terletak di Pandeglang, Banten. Desa ini sudah lama terkenal sebagai destinasi wisata pantai dengan keindahan yang sulit ditandingi. Setibanya di Carita, semilir angin laut langsung menyambutku, dan suara ombak yang bersahutan seolah mengucapkan selamat datang. Pantai Carita, dengan pasir putihnya yang lembut dan air laut yang jernih, adalah tempat sempurna untuk melepas penat.

Banyak aktivitas di Desa Wisata Carita, tapi aku memilih untuk berada di balik pohon-pohon ini

Aktivitas Seru di Pantai Carita

Pantai Carita menawarkan beragam aktivitas air yang seru. Dari sekian banyak pilihan, aku memutuskan untuk mencoba snorkeling. Saat berenang di perairan dangkal, aku terpesona melihat ikan-ikan berwarna-warni yang berenang di antara terumbu karang. Pengalaman ini begitu menenangkan, dan tak jarang aku lupa waktu ketika asyik menjelajahi dunia bawah laut yang menakjubkan ini.

Selain snorkeling, kalian juga bisa mencoba banana boat atau jet ski. Ada begitu banyak aktivitas yang bisa membuat liburan kalian di Carita semakin menyenangkan. Setelah puas bermain air, aku duduk di tepi pantai, menikmati pemandangan matahari yang perlahan tenggelam di cakrawala. Sunset di Pantai Carita adalah salah satu momen yang tak boleh dilewatkan. Sinar oranye yang memantul di permukaan laut menciptakan suasana yang begitu magis.

Mencicipi Ikan Bakar dan Sate Bandeng

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Carita tanpa mencoba kuliner khasnya. Setelah puas bermain air, aku mampir ke sebuah warung makan di tepi pantai untuk mencicipi Ikan Bakar Bumbu Kuning yang legendaris. Ikan segar yang dipanggang dengan bumbu rempah-rempah yang kaya memberikan sensasi rasa yang sulit dilupakan. Aroma ikan bakar yang menggoda semakin membuat selera makanku membuncah.

Selain ikan bakar, aku juga mencicipi Sate Bandeng, salah satu kuliner khas Banten yang sangat unik. Bandeng tanpa duri yang diolah dengan bumbu khas kemudian dipanggang hingga matang, memberikan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis yang sempurna. Dengan perut kenyang, aku menutup hari pertamaku di Carita dengan senyum lebar.

Desa Wisata Cikolet: Menjelajahi Keindahan Alam yang Tidak bisa Dijelaskan oleh Kata-kata

Keesokan harinya, aku melanjutkan perjalanan ke Desa Wisata Cikolet, sebuah desa yang berada di Kecamatan Cimanuk. Desa ini menawarkan pesona alam yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Jalan menuju desa ini memang cukup berliku, namun pemandangan hutan yang asri sepanjang perjalanan membuatku tak berhenti terkagum-kagum.

Desa Wisata Cikolet punya banyak kata-kata melalui keindahan alamnya 

Trekking ke Curug Lawang

Salah satu destinasi utama di Desa Wisata Cikolet adalah Curug Lawang, sebuah air terjun yang tersembunyi di balik perbukitan. Untuk mencapai curug ini, aku harus melakukan trekking selama sekitar 30 menit melewati hutan lebat dan jalan setapak yang cukup menantang. Tapi semua kelelahan itu langsung hilang begitu aku tiba di lokasi. Air terjun ini begitu mempesona, dengan air yang mengalir deras jatuh ke kolam alami di bawahnya. Suasana di sini sangat tenang, hanya terdengar suara gemuruh air dan kicauan burung.

Aku duduk di salah satu bebatuan besar di dekat air terjun, membiarkan kaki-kakiku terendam di air dingin yang menyegarkan. Sensasi sejuknya air membuatku merasa segar kembali setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Tempat ini seperti sebuah oasis yang jauh dari peradaban modern, memberikan ketenangan yang jarang ditemukan di tempat wisata lainnya.

Tradisi Lokal yang Unik

Di Desa Wisata Cikolet, aku juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk lokal dan belajar tentang tradisi mereka. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga kini adalah Ritual Seren Taun, sebuah upacara adat yang digelar setiap tahun sebagai wujud syukur atas hasil panen. Penduduk desa berkumpul di balai desa, membawa hasil bumi dan melakukan berbagai ritual adat.

Meskipun aku datang bukan pada saat upacara berlangsung, cerita yang disampaikan oleh penduduk lokal membuatku semakin tertarik pada tradisi ini. Mereka sangat bangga dengan budaya mereka, dan aku bisa merasakan betapa kentalnya ikatan mereka dengan alam dan leluhur. Di sela-sela obrolan, aku juga mencicipi Golodog, makanan ringan dari singkong yang digoreng renyah, memberikan rasa gurih yang cocok untuk teman minum teh di sore hari.

Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung: Kreativitas dari Kerajinan Kayu Jati

Perjalanan terakhirku membawa ke Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung, sebuah desa yang terletak di kawasan Tanjung Lesung. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, desa ini menjadi pusat kreativitas dengan fokus pada kerajinan kayu jati. Penduduk setempat memanfaatkan kayu jati yang tumbuh di sekitar desa untuk menghasilkan berbagai produk kreatif yang menarik.

Salah satu kerajinan tangan yang menggunakan Kayu Jati Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung yang dibuat tidak hanya memiliki nilai jual tetapi ada nilai akan hasil warisan kebudayaan

Keunikan Kerajinan Kayu Jati Tanjung Lesung

Ketika pertama kali tiba di desa ini, aku langsung tertarik untuk melihat proses pembuatan kerajinan kayu jati yang menjadi kebanggaan desa. Salah satu pengrajin lokal dengan senyum ramah mengajakku melihat langsung bagaimana kayu jati diolah menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan yang unik, seperti meja, kursi, dan patung ukir yang indah.

Setiap produk yang dihasilkan memiliki nilai estetika tinggi dan ketelitian luar biasa. Pengrajin di desa ini begitu terampil dalam memilih kayu jati berkualitas, memotong, memahat, dan mengukirnya menjadi barang-barang yang memiliki nilai seni tinggi. Setiap detail ukiran terlihat begitu halus, menunjukkan betapa mereka menghargai warisan leluhur dalam seni mengolah kayu.

Workshop Interaktif untuk Pengunjung

Bukan hanya melihat, pengunjung juga bisa ikut serta dalam workshop pembuatan kerajinan kayu jati. Aku pun tak ingin melewatkan kesempatan ini dan mencoba sendiri mengukir potongan kayu kecil. Meski tak mudah, pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang betapa sulitnya menciptakan karya seni dari bahan alam.

Penduduk lokal dengan sabar mengajariku teknik dasar ukiran, mulai dari cara memegang alat hingga mengukir pola sederhana. Melihat hasil akhirnya, meskipun masih jauh dari sempurna, ada rasa bangga tersendiri. Proses ini benar-benar membuka mataku bahwa kreativitas mereka bukan hanya soal teknik, tapi juga cinta terhadap seni dan warisan lokal.

Souvenir dan Produk Kreatif

Setelah selesai mengikuti workshop, aku menyempatkan diri untuk membeli beberapa produk sebagai oleh-oleh. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah patung kecil berbentuk binatang yang terbuat dari kayu jati. Bentuknya sederhana namun penuh karakter, cocok sebagai hiasan rumah atau meja kerja. Selain itu, ada juga miniatur rumah adat Banten yang dijual di beberapa toko kerajinan di desa ini.

Kerajinan kayu jati dari Tanjung Lesung ini bukan hanya produk wisata biasa. Setiap barang memiliki cerita di balik proses pembuatannya, mulai dari pemilihan kayu hingga ukiran tangan yang teliti. Dengan membeli produk ini, aku merasa turut berkontribusi pada pelestarian seni dan ekonomi kreatif di desa tersebut.

Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kreativitas tanpa batas yang terpancar dari tangan-tangan terampil para pengrajinnya.

Menutup Petualangan di Banten: Keindahan dan Kreativitas yang Tak Terlupakan

Perjalanan ke tiga desa wisata di Banten ini benar-benar memberikan pengalaman yang berkesan. Mulai dari keindahan pantai di Carita, keasrian alam di Cikolet, hingga kreativitas yang terpancar di Tanjung Lesung, semuanya memberikan warna tersendiri dalam petualanganku. Setiap desa memiliki cerita dan daya tarik yang unik, mulai dari kuliner lezat, kerajinan tangan yang kreatif, hingga tradisi budaya yang masih terjaga.

Jika kalian mencari destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam, budaya lokal, dan kreativitas, maka Desa Wisata Carita, Cikolet, dan Ekraf Tanjung Lesung adalah tempat yang tepat. Aku berharap suatu hari nanti bisa kembali lagi dan menjelajahi lebih banyak lagi keindahan yang ditawarkan Banten.

0

Posting Komentar